Dalam dunia One Piece, Buah Iblis atau Devil Fruits menjadi salah satu aspek penting yang membuat jalannya cerita semakin menarik. Buah ini mampu memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa saja yang memakannya, meski harus menanggung kelemahan besar yakni tidak bisa berenang.



Sejak awal kisah, Eiichiro Oda telah memperkenalkan tiga jenis utama Buah Iblis, yaitu Paramecia, Zoan, dan Logia. Dari ketiganya, Logia dikenal sebagai yang paling berbahaya karena memungkinkan penggunanya untuk berubah sekaligus mengendalikan elemen alam tertentu.



Seiring perkembangan cerita, Oda menampilkan berbagai Buah Logia dengan kekuatan mengerikan. Salah satu yang paling ikonik adalah Yami Yami no Mi milik Marshall D. Teach atau Blackbeard.



Buah ini ia dapatkan setelah membunuh Thatch, Komandan Divisi Keempat Bajak Laut Shirohige. Dengan kemampuan tersebut, Blackbeard bisa meniadakan kekuatan Buah Iblis lawannya hanya dengan sentuhan kegelapan.



Saat bertarung dengan Ace, kekuatan api milik Ace seolah menghilang ketika bersentuhan dengan kemampuan Blackbeard. Hal serupa terjadi pada Luffy ketika tubuh karetnya bisa dilukai, meski seharusnya ia kebal terhadap serangan fisik biasa.



Meski terlihat mengerikan, Yami Yami no Mi ternyata memiliki kelemahan besar. Tidak seperti pengguna Logia lain, tubuh Blackbeard tetap bisa terluka meski terkena serangan biasa tanpa Haki.



Akan tetapi, kelemahan ini bisa ditutupi berkat ketahanan tubuh dan kekuatan fisiknya yang luar biasa. Ia mampu bertahan dari serangan api Ace hingga guncangan dahsyat dari Shirohige.



Namun, Oda melalui informasi resmi dalam Vivre Card menyebutkan bahwa ada Buah Logia lain yang jauh lebih unggul dalam hal kekuatan ofensif, yakni Magu Magu no Mi milik Sakazuki atau Akainu.



Magu Magu no Mi disebut sebagai Buah Iblis dengan daya hancur tertinggi. Dengan kemampuan ini, Akainu bisa menciptakan dan mengendalikan magma, elemen yang sangat destruktif dan mampu mengubah jalannya pertempuran dalam sekejap.



Dalam Vivre Card secara jelas tertulis, “Buah Iblis Sakazuki, Magu Magu no Mi, memiliki kemampuan ofensif paling kuat dari semua Buah Iblis yang ada.” Pernyataan tersebut terbukti benar saat perang besar di Marineford, di mana Akainu tampil sebagai ancaman terbesar bagi Bajak Laut Shirohige.



Dalam pertempuran itu, Akainu meluncurkan serangan mematikan bernama Ryusei Kazan yang menghujani lawan dengan tinju magma raksasa dari langit. Serangan ini mampu menimbulkan kehancuran besar, bahkan menghancurkan kapal legendaris Moby Dick hanya dengan satu pukulan.



Kekuatan Akainu bahkan membuatnya berani menghadapi langsung Shirohige, salah satu Yonkou terkuat. Dengan satu serangan saja, ia berhasil melelehkan setengah wajah Shirohige. Tidak hanya itu, Akainu juga terbukti mampu menundukkan kekuatan api Ace, menunjukkan bahwa magma jauh lebih dominan dibandingkan api.



Ancaman Akainu tidak berhenti di situ. Ia juga menjadi sosok yang terus mengejar Luffy selama perang berlangsung. Dibutuhkan perlawanan dari semua komandan divisi Bajak Laut Shirohige, Jinbe, hingga sekutu lainnya untuk menghentikan usahanya membunuh Luffy.



Keberhasilan Akainu dalam memanfaatkan kekuatan Buah Iblis ini membuatnya naik ke posisi tertinggi di Angkatan Laut sebagai Laksamana Armada.



Magu Magu no Mi bukan hanya menjadi simbol kekuatan Akainu, tetapi juga bukti bahwa dalam dunia One Piece, kekuatan destruktif murni bisa menjadi penentu dalam pertempuran besar.



Jika Yami Yami no Mi disebut sebagai Buah Iblis paling menakutkan, maka Magu Magu no Mi adalah yang paling kuat dari sisi daya serang. Dengan pengakuan langsung melalui Vivre Card, buah ini terbukti sebagai salah satu kekuatan paling mematikan yang pernah ada dalam sejarah One Piece.



Via : Comicbook



#OnePiece #EiichiroOda #Akainu #anime #action #adventure #infofilm